Tak satu pun penggemar cerita silat di Indonesia yang tak kenal nama Asmaraman S. Kho Ping Hoo. Namanya sering disandingkan dengan Gan Kok Liang (Gan KL), Oey Kim Tiang (OKT), atau Tjan Ing Djiu (Tjan ID). Benar, sederet nama itu adalah penulis-penulis cerita silat terkenal pada era 1950-an. Kini pun nama-nama mereka masih bergaung lewat penerbitan ulang karya-karya mereka.
Kho Ping Hoo terlahir di Sragen, pada 17 Agustus 1926 dari keluarga Tionghoa peranakan. Ping Hoo hanya mencecap bangku sekolahan sampai kelas I HIS (Hollandsche Inlandsche School), namun minat baca dan keinginannya untuk menulis tinggi. Setelah gonta-ganti pekerjaan, akhirnya dia mulai menulis cerita pendek sejak tahun 1952. Pada tahun 1958, cerpen pertamanya dimuat di majalah terbesar Indonesia saat itu, Star Weekly. Nampaknya, hal inilah yang mendorongnya untuk mengembangkan bakat kepenulisannya. Namun, Ping Hoo tidak memilih menulis cerpen biasa, tapi menciptakan cerita silat (cersil). Soal persilatan dikenal Ping Hoo dari ayahnya yang mengajari silat keluarga kepadanya sejak kecil.
Cersil perdananya, Pedang Pusaka Naga Putih, dimuat bersambung di majalah Teratai, majalah yang didirikannya bersama beberapa pengarang lain. Cersilnya segera populer, apalagi setelah Ping Hoo menerbitkannya dalam bentuk buku saku. Penerbit Gema di Solo adalah penerbitan yang dibangunnya sendiri dan jadi penerbit tunggal cerita-cerita silat dan novelnya hingga kini.
Berbeda dengan umumnya penulis cersil masa itu, seperti Gan KL dan OKT, Ping Hoo tidak menerjemahkan cersil berbahasa Tionghoa, tapi mengarang sendiri dengan meramu fantasi dan pengetahuannya. Cerita-ceritanya kebanyakan berlatar sejarah Tiongkok dan Jawa. Ping Hoo tak menguasai bahasa Tionghoa, kesan yang didapat dari karyanya seakan-akan pengarangnya menguasai betul sejarah dan kebudayaan Tongkok, meski kadang-kadang keliru dalam penulisan tahun-tahun dinastinya.
Cersilnya yang yang terkenal adalah "Serial Bu-Kek Sian-Su" yang terdiri dari 17 judul, dari "Bu-Kek Sian-Su" hingga "Pusaka Pulau Es". Setiap judul terdiri dari 18 sampai 62 jilid. Dalam serial ini pula terdapat judul "Pendekar Super Sakti" yang dianggap karyanya yang paling populer. Selain itu, patut pula disebut serial lain, seperti "Pedang Kayu Harum" dan "Pendekar Budiman". Pernah ditayangkan di SCTV dalam "Legenda Kho Ping Hoo" adalah "Suling Emas" yang merupakan bagian dari "Serial Bu-Kek Sian-Su".
Untuk karya berlatar Jawa, Ping Hoo terkenal dengan beberapa karyanya, seperti "Darah Mengalir di Borobudur" dan "Badai di Laut Selatan". "Darah Mengalir di Borobudur" bahkan pernah dipentaskan berulangkali dalam bentuk sendratari Jawa dan disiarkan dalam bentuk sandiwara radio.
Selama 30 tahun berkarya, Ping Hoo menghasilkan lebih dari seratus judul karya. Angka pastinya masih jadi persoalan. Peneliti sastra peranakan, Leo Suryadinata, mencatat 120 judul (lihat pada daftar berikut), sedangkan Majalah Forum mencatat lebih banyak lagi, 400 judul cerita berlatar Tiongkok dan 50 judul berlatar Jawa. Namun, pada akhirnya Ping Hoo harus berhenti berkarya. Pada Jumat, 22 Juli 1994, serangan jantung telah membawanya menghadap Sang Pencipta secara tiba-tiba.
Daftar Karya Asmaraman S. Kho Ping Hoo Berdasarkan Jenis Cerita,
Terbagi atas:
A. Cerita Silat Mandarin Judul Serial:
1. Serial Bu-kek Sian-su: Bu-kek Sian-su (Jilid 1–24), Suling Emas (Jilid 1–35), Cinta Bernoda Darah (Jilid 1–33), Mutiara Hitam (Jilid 1–31), Istana Pulau Es (Jilid 1–39), Pendekar Bongkok (Jilid 1–26), Pendekar Super Sakti (Jilid 1–42), Sepasang Pedang Iblis (Jilid 1–50), Kisah Sepasang Rajawali (Jilid 1–57), Jodoh Rajawali (Jilid 1–62), Suling Emas Naga Siluman (Jilid 1–51), Kisah Para Pendekar Pulau Es (Jilid 1–32), Suling Naga (Jilid 1–29), Kisah Si Bangau Putih (Jilid 1–30), Si Bangau Merah (Jilid 1–25), Si Tangan Sakti (Jilid 1–18) dan Pusaka Pulau Es (Jilid 1–18)
2. Serial Dewi Sungai Kuning (Huang-ho Sian-li): Dewi Sungai Kuning/Huang-ho Sian-li (Jilid 1–3) dan Kemelut Kerajaan Mancu (Jilid 1–14)
3. Serial Gelang Kemala: Gelang Kemala (Jilid 1–18), Dewi Ular (Jld 1–15) dan Rajawali Hitam (Jld 1–15)
4. Serial Iblis & Bidadari: Iblis dan Bidadari/Hwee-thian Mo-li (Jld 1-6) & Lembah Selaksa Bunga (Jld 1-14)
5. Serial Jago Pedang Tak Bernama (Bu-beng Kiam-hiap): Jago Pedang Tak Bernama/Bu-beng Kiam-hiap (Jilid 1–4), Kisah Sepasang Naga/Ji-liong Jio-cu (Jilid 1–10), Pedang Ular Merah/Ang-coa-kiam (Jilid 1–12) dan Pedang Pusaka Naga Putih/Pek-liong Po-kiam (Jilid 1–7)
6. Serial Kasih Diantara Remaja: Kasih Diantara Remaja dan Darah Patriot. Diterbitkan dalam satu judul: Kasih Diantara Remaja (Jilid 1–22)
7. Serial Kisah Si Naga Langit: Kisah Si Naga Langit (Jilid 1–23) dan Jodoh Si Naga Langit (Jilid 1–16)
8. Serial Kisah Si Pedang Kilat: Kisah Si Pedang Kilat dan Pedang Kilat Membasmi Iblis. Diterbitkan dalam satu judul: Kisah Si Pedang Kilat (Jilid 1–18)
9. Serial Mestika Burung Hong Kemala : Mestika Burung Hong Kemala (Jilid 1–13), Kisah Si Pedang Terbang (Jilid 1–13) dan Pedang Awan Merah (Jilid 1–13)
10. Serial Naga Sakti Sungai Kuning: Naga Sakti Sungai Kuning/Huang-ho Sin-liong (Jilid 1–26) dan Naga Beracun (Jilid 1–34)
11. Serial Pedang Kayu Harum (Siang-bhok-kiam): Pedang Kayu Harum/Siang-bhok-kiam (Jilid 1–49), Petualang Asmara (Jilid 1–50), Dewi Maut (Jilid 1–43), Pendekar Lembah Naga (Jilid 1–57), Pendekar Sadis (Jilid 1–42), Harta Karun Jenghis Khan (Jilid 1–6), Siluman Guha Tengkorak (Jilid 1–5), Asmara Berdarah (Jilid 1–39), Pendekar Mata Keranjang (Jilid 1–48), Si Kumbang Merah Penghisap Kembang (Jilid 1–32), Jodoh Si Mata Keranjang (jilid 1–22) dan Pendekar Kelana (Jilid 1–20)
12. Serial Pendekar Budiman (Hwa I Eng-hiong): Pendekar Budiman (Hwa I Eng-hiong) (Jilid 1–19), Pedang Penakluk Iblis (Sin-kiam Hok-mo) (Jilid 1–34), dan Tangan Geledek (Pek-lui-eng) (Jilid 1–33)
13. Serial Pedang Naga Kemala (Giok-liong-kiam): Pedang Naga Kemala (Giok-liong-kiam) (Jilid 1–29) dan Pemberontakan Taipeng (Jilid 1–18)
14. Serial Pedang Sinar Emas (Kim-kong-kiam): Si Alis Merah (Ang-bi-tin/Bi-hong Sin-liong), Pulau Tiga Naga (Sam-liong-to) dan Pedang Sinar Emas (Kim-kong-kiam). Diterbitkan dalam satu judul: Pedang Sinar Emas (Jilid 1–40)
15. Serial Pendekar Sakti (Bu-pun-su Lu-kwan-cu): Pendekar Sakti (Bu-pun-su Lu-kwan-cu) (Jilid 1–37), Dara Baju Merah (Ang I Nio-cu) (Jilid 1–20), Pendekar Bodoh (Jilid 1–36), & Pendekar Remaja (Jilid 1–30)
16. Serial Pendekar Tanpa Bayangan (Bu-eng-cu): Pendekar Tanpa Bayangan (Bu-eng-cu) (Jilid 1–19) dan Harta Karun Kerajaan Sung (Jilid 1–1)
17. Serial Raja Pedang: Raja Pedang (Jilid 1–25), Rajawali Emas (Jilid 1–30), Pendekar Buta (Jilid 1 - 26) dan Jaka Lola (Jilid 1–25)
18. Serial Sepasang Naga Lembah Iblis: Sepasang Naga Lembah Iblis (Jilid 1-12) & Pedang Naga Hitam (Jilid 1–17)
19. Serial Sepasang Naga Penakluk Iblis: Sepasang Naga Penakluk Iblis (Jilid 1–18), Rahasia Patung Emas dan Bayangan Iblis. No. 2 & 3 diterbitkan dalam satu judul: Bayangan Iblis (Jilid 1 - 10), dan Dendam Sembilan Iblis Tua (Jilid 1–9)
20. Serial Si Pedang Tumpul: Si Pedang Tumpul/Kisah Si Pedang Tumpul (Jilid 1–10), dan Asmara Si Pedang Tumpul (Jilid 1–16)
21. Serial Si Teratai Merah (Ang-lian Li-hiap): Si Teratai Merah (Ang-lian Li-hiap), Hwee-thian Kim-Hong, dan Si Walet Hitam (Ouw-yan-cu). Diterbitkan dalam satu judul: Si Teratai Merah (jilid 1 - 25)
B. Cerita Silat Mandarin Judul Lepas:
Antara Dendam dan Asmara (Jilid 1–30), Bayangan Bidadari (Jilid 1–21), Cheng-hoa-kiam (Jilid 1–26), Darah Pendekar (Jilid 1–32), Dendam Membara (Jilid 1–4), Dendam Si Anak Haram (Jilid 1–13), Gin-kiam Gi-to (Jilid 1–6), Kilat Pedang Membela Cinta (Jilid 1–9), Kisah Si Tawon Merah dari Bukit Hengsan (Jilid 1–13), Kisah Tiga Naga Sakti (Jilid 1–43), Kun-lun Hiap-kek (Jilid 1–8), Liong-san Tung-hiap (Jilid 1–7), Mustika Golok Naga (Jilid 1–10), Ouw-yang Heng-te (Jilid 1–7), Patung Dewi Kwan Im (Jilid 1–17), Pedang Asmara (Jilid 1–34), Pedang Pusaka Thian-hong-kiam (Jilid 1–20), Pembakaran Kuil Thian-lok-si (Jilid 1–3), Pendekar Baju Putih (Jilid 1–11), Pendekar Bunga Merah (Jilid 1–9), Pendekar Cengeng (Jilid 1–17), Pendekar dari Hoa-san (Jilid 1–5), Pendekar Gila (Jilid 1–9), Pendekar Pemabuk (Jilid 1–18), Pusaka Gua Siluman (Jilid 1–21), Rajawali Lembah Huai (Jilid 1–13), Sakit Hati Seorang Wanita (Jilid 1–13), Sepasang Rajah Naga (Jilid 1–32), Si Naga Merah Bangau Putih (Jilid 1–7), Si Rajawali Sakti (Jilid 1–17), Si Tangan Halilintar (Jilid 1–22), Si Teratai Emas (Jilid 1–13), Suling Pusaka Kemala (Jilid 1–29), Tiga Dara Pendekar Siauw-lim (Jilid 1–9), Toat-beng Mo-li (Jilid 1–7), dan Pek I Lihiap (Jilid 1–6)
C. Cerita Silat Indonesia & Roman:
Asmara Di Balik Dendam Membara (Jilid 1-13), Bajak Laut Kertapati (Jilid 1- 3), Banjir Darah Di Borobudur (Darah Mengalir Di Borobudur) (Jilid 1- 7), Jaka Galing (Tombak Pusaka Kyai Santanu) (Jilid 1- 3), Kemelut Di Majapahit (Jilid 1- 37), Keris Pusaka dan Kuda Iblis (Jarot Pahlawan Perkasa) (Jilid 1- 5), Keris Pusaka Nogopasung (Jilid 1- 6), Kidung Senja di Mataram (Jilid 1- 12), Pendekar Gunung Lawu (Pendekar Baju Putih) (Jilid 1- 5), Ratnawulan (Dara Perkasa Ratnawulan) (Jilid 1- 6), Rondokuning Membalas Dendam (Rondokuning/Iblis Mengamuk di Mataram) (jilid 1- 6), dan Satria Gunung Kidul (Saritama) (Jilid 1- 3)
D. Cerita Silat Indonesia Judul Serial:
1. Serial Geger Demak Pajang: Geger Demak Pajang (Jaka Tingkir - Ki Ageng Sukowati) dan Setan Kober. Diterbitkan dalam satu judul : Geger Demak (Jilid 1- 3)
2. Serial Keris Pusaka Sang Megatantra: Keris Pusaka Sang Megatantra (Jilid 1-22), Nurseto, Ksatria Karangtirta (Jilid 1-20), Badai Laut Selatan (Jilid 1-39), Perawan Lembah Wilis (Jilid 1-48), dan Sepasang Garuda Putih (Jilid 1-16)
3. Serial Pecut Sakti Bajrakirana: Pecut Sakti Bajrakirana (Jilid 1-17), Seruling Gading (Jilid 1-24), Alap-alap Laut Kidul (Jilid 1-29), Bagus Sajiwo (Jilid 1-21) dan Kemelut Blambangan (Jilid 1-22)
4. Serial Sejengkal Tanah Sepercik Darah: Sejengkal Tanah Sepercik Darah, Geger Singosari dan Majapahit. Diterbitkan dalam satu judul : Sejengkal Tanah Sepercik Darah (jilid 1-23)
E. Cerita Indonesia:
Roman: Darah Daging, Geger Solo, dan Merdeka atau Mati!
Sumber:
1. Leo Suryadinata, "Sastra Peranakan Tionghoa Indonesia" (Grasindo, Jakarta)
2. Majalah Forum, 9 Januari 2000
3. Pusat Dokumentasi Detikcom
Download :